Nasehat

"Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh". ......... (QS An Naml: 19) ****GURU PEJUANG KAB.MAJALENGKA JABAR INDONESIA****

Senin, 30 April 2012

DANA BOS, JANGAN SALAH GUNA

Jenis Kegiatan Yang Tidak Boleh Dibeayai Dana BOS


Dari hasil pantauan Media Pendidikan terhadap pelaksanaan pemakaian Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sejak digulir kan oleh pemerintah, maka berda sarkan hasil temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) pada tahun 2008 terdapat beberapa jenis kegiatan yang seharusnya tidak didanai dari Dana BOS terlanjur dilakukan oleh sekolah sekolah di Kabupaten Malang. Adapun jenis kegiatan yang tidak boleh didanai dari Dana BOS adalah sebanyak 132 kegiatan antara lain :

001 Bantuan pembelian hewan Qurban
002 Beaya Diklat KTI
003 Beaya kegiatan HUT RI
004 Beaya Loundry Gorden
005 Beaya pelepasan siswa
006 Beaya perawatan taman
007 Beaya perawatan TV siswa
008 Beaya Raker Kepala Sekolah
009 Beaya seminar sertifikasi dan KTI
010 Beaya Takziah
011 Halal bihalal PGRI
012 Hardiknas
013 Honor Komite Sekolah
014 Honor penyelesaian lap BOS
015 Iuran Komite
016 Iuran Pramuka
017 Jasa dokter sekolah
018 Hardiknas Kecamatan
019 Kegiatan pondok romadhon
020 Seminar hukum ttg korupsi
021 Konsumsi Guru dan pegawai
022 Konsumsi halal bihalal
023 Konsumsi hari Kartini
024 Konsumsi Idhul Adha/Fithri
025 Konsumsi koreksi UAN
026 Lembur panitia UTS
027 Konsumsi workshop SSN
028 Konsumsi lembur
029 Makan siang UUS
030 Konsumsi Maulid nabi
031 Konsumsi panitia Try out
032 Konsumsi panitia UTS
033 Konsumsi pembinaan
034 Konsumsi pembinaan SSN
035 Konsumsi pengawas
036 Konsumsi penguji ujian praktek.
037 Konsumsi Hari Natal
038 Konsumsi perpisahan kelas
039 Konsumsi Pra-USEK
040 Konsumsi rapat dinas
041 Konsumsi rapat dinas persiapan UNAS
042 Konsumsi rapat pemilihan pengurus OSIS
043 Konsumsi rapat USEK
044 Konsumsi rapat walimurid
045 Konsumsi tamu MBE dan rapat staf
046 Konsumsi tes sumatif
047 Konsumsi Ujian praktek
048 Konsumsi UNAS
049 Material perbaikan taman
050 Pembelian memory visipro
051 Ongkos perbaikan taman
052 Paguyuban KTU
053 Pakaian kerja pesuruh dan tukang kebun
054 Partisipasi Natal Kecamatan
055 Paving block halaman
056 Pembelian drums dan keyboard.
057 Pembelian gitar listrik
058 Pembelian gorden
059 Handycam
060 Pembelian kalender
061 Pembelian kalkulator
062 Pembelian kamera digital
063 Pembelian karpet
064 Pembelian kipas angin
065 Pembelian komputer
066 Pembelian kursi lipat
067 Pembelian laptop
068 Pembelian LCD dan transport
069 Pembelian material perbaikan kamar mandi
070 Pembelian meja guru, bangku guru, almari guru.
071 Pembelian meubelair kantor
072 Pembelian mesin photocopy
073 Pembelian mesin stensil
074 Pembelian minuman guru
075 Pembelian Notebook
076 Pengharum ruangan guru
077 Pemb peralatan komputer
078 Pemb pesawat telepon
079 Pemb pompa air
080 Pemb pot bunga kelas
081 Pembelian printer
082 Pembelian pulsa HP
083 Pembelain scanner
084 Pembelian tangga
085 Pembelian taplek meja
086 Pembelian TV
087 Pemb umbul2 HUT RI
088 Pemb Vacuum cleaner
089 Pemb kaos dan topi HAOMAS
090 Perbaikan komputer diruang Komite
091 Perbaikan kursi tamu
092 Perbaikan PCB Power
093 Perbaikan peralatan komputer
094 Perbaikan pompa air
095 Perbaikan sound system
096 Perbaikan taman
097 Perbaikan TV dan media lain
098 Sewa sound system untuk peringatan Hardiknas
099 Slambu/gorden ruang TU
100 Sosialisasi pagu KS dan Guru
101 Spanduk hari guru
102 Study tour
103 Subsidi iuran komite
104 Sumbangan buka puasa dan halal bihalal
105 Transport dan kontribusi studi Banding
106 Transport Dharma Wanita
107 Transport Diklat Sertifikasi
108 Transport ke kantor Taspen
109 Transport kunjungan siswa
110 Transport mengambil gaji
111 Pelaksanaan Karnaval
112 Pelaksanaan program SPP
113 Pembelian almari arsip
114 Pembelian almari kaca
115 Pembelian almari kantor
116 Pembelian antenna TV
117 Pembelian beras
118 Pemb busi mesin pemotong rumput
119 Pembelian cangkul
120 Pembelian dispenser
121 Pembelian drum, keyboard
122 Transport panitia BimBel
123 Transport pelatihan wasit nasional.
124 Transport pembina Eksul
125 Transport pengetikan naskah ulangan
126 Transport Dinas Kep sekolah
127 Transport Dinas KTU
128 Transport piket guru.
129 Transport walikelas
130 Transport dan konstribusi seminar sertifikasi guru
131 Transport koordinasi panitia
132 Pemb tumpeng hari guru.

Demikian hasil temuan dari BPK pada tahun yang lalu

sumber berita: http://www.mediapendidikan.info/2010/05/jenis-kegiatan-yang-tidak-boleh.html#ixzz1lqMr7skn

Rakyat Kecil, Rakyat Jelata




Hai rakyat kecil, rakyat jelata
Di manakah kini wakilmu berada?
Sosok yang kau beri mandat untuk mewakilimu
Sebagai penyambung lidahmu yang kelu
.
Apakah dia melihat lukamu?
Adakah dia menangis bersamamu?
Pedulikah dia dengan deritamu?
Pernahkah dia merasakan lapar seperti anak-anakmu?
.
Jabatan wakil tak lebih tinggi dari yang diwakili
Maka kau adalah bosnya
Buatlah dia hormat padamu
Tekan dia untuk bekerja untukmu
.
Rakyat kecil, rakyat jelata
Kunjungilah wakilmu
Amati berapa kerasnya kerja mereka
Nilailah kinerja mereka
.
Kau telah begitu baik pada wakilmu
Kau sediakan kantor yang nyaman
Ruang rapat yang mahal
Beragam tunjangan yang memabukkan
.
Lihatlah wakilmu sampai terkantuk
Dalam dinginnya AC
Dan kursi empuknya
Merangkai kerja keras mengabdi padamu
.
Rakyat kecil, rakyat jelata
Tanyakanlah padanya
Kenalkah kau dengan bosmu?
Mengapa kau minta penghormatan dari bosmu?
.
Tanyakanlah dana yang seharusnya untukmu
Yang dengan lahapnya telah ditelannya
Interogasi ke mana saja dia buang uangmu
Dan menukarnya dengan nikmat duniawi
.
Rakyat kecil, rakyat jelata
Ingatlah kau adalah bosnya
Wakil hanyalah wakil
Kaulah yang berkuasa
.
Jika wakilmu berani menindasmu
Seret dia ke alammu
Paksa dia melihat deritamu
Buka hatinya tuk merasakan beratnya hidupmu
.
Rakyat kecil, rakyat jelata
Sayangnya harapmu telah pupus
Ketika kau pilih wakil yang buta, tuli, dan bisu
Hingga tak bisa melihat, mendengar, dan menyampaikan deritamu
.
Rakyat kecil, rakyat jelata
Tak ada lagi yang bisa dilakukan
Mereka telah berkhianat padamu
Tuan mereka sekarang adalah uang dan kekuasaan
sumber puisis: http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/01/31/rakyat-kecil-rakyat-jelata/


Kecerdasan hati

Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan.

Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu.Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang.


Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya.

Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. "Jika kalian kasihan kepadaku," kata nenek itu, "Berikan kesempatan kepadaku untukmembersihkannya."
Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. 

Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.dari milis tetangga,..   "Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai," tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah. Kelak  jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya."

Kisah ini saya dengar dari Kiai Madura, D. Zawawi Imran, membuat bulu kuduk saya merinding. Perempuan tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Alloh swt. Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur:  Ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Alloh. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua alam selain Rasululloh saw?

- Di kutip dari buku : 
"Rindu Rosul - Meraih cinta ilahi melalui syafaat Nabi
Saw" hal 31-33Penulis: Jalaluddin Rakhmat,penerbit: Rosda Bandung,
.September 2001.

Pesan Presiden Soekarno di KAA 1955 Lewat Pendapat Demin Shen






Dalam acara bincang-bincang dengan saksi sejarah KAA di Gedung Merdeka, Bandung Senin, Demin Shen mengatakan banyak pesan Soekarno pada pidato tersebut yang masih relevan dengan berbagai permasalahan bangsa saat ini.
"Banyak pesan dalam pidato yang bersemangat kemerdekaan Asia Afrika itu, yang harus didengar oleh pejabat negara yang berkuasa sekarang," ujarnya.
Soekarno dalam pidato di depan pimpinan 29 negara Asia-Afrika pada 1955 menyatakan bahwa kolonialisme sesungguhnya belum mati. Kolonialisme, menurut Soekarno, jangan hanya dilihat dalam bentuk klasik tetapi bisa mengenakan 'baju' modern dalam bentuk penguasaan ekonomi, intelektual, serta penguasaan material yang nyata.
Soekarno juga mengingatkan bangsa-bangsa Asia Afrika agar kemerdekaan tidak hanya diisi secara materi, tetapi juga secara etika dan moral.
Karena, menurut Soekarno, tujuan manusia yang tertinggi adalah pembebasan manusia dari belenggu ketakutan dan kemiskinan yang bisa menurunkan derajat kemanusiaannya.
"Saya kira banyak pejabat negara kita yang malu apabila membaca pidato Bung Karno itu," ujar Demin.
Demin yang saat pelaksanaan KAA berusia 19 tahun dan bertugas menerjemahkan semua dokumen konferensi dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Tionghoa itu mengatakan pejabat agar tidak menjajah rakyatnya sendiri selama berkuasa.
Menurut dia, salah satu bentuk penjajahan kepada bangsa sendiri adalah mahalnya pendidikan sehingga hanya bisa diakses oleh kalangan mampu saja.
"Sehingga sama saja dengan kolonialisme yang waktu itu sengaja membuat rakyat kita bodoh agar terus bisa dijajah," ujar Demin yang ahli bedah dan saat ini menjabat salah satu direktur di Rumah Sakit Rajawali, Bandung, itu.
Acara bincang-bincang dengan saksi sejarah KAA juga menghadirkan Jakcson Leung sebagai pengalung bunga untuk Perdana Menteri China Chou En Lai dan mantan Duta Besar Wisber Loeis yang pada 1955 masih berstatus mahasiswa ikatan dinas Akademi Luar Negeri dan diperbantukan sebagai tenaga protokol.
Wisber mengatakan KAA pada 1955 dapat berhasil dan menyepakati Dasa Sila Bandung yang akhirnya menginspirasi banyak negara di Asia Afrika untuk memerdekakan diri karena didasari oleh toleransi dan jiwa negarawan yang besar dari 29 pemimpin dunia yang hadir kala itu.
Semangat kebersamaan mereka, lanjut Wisber, juga tergolong tinggi karena dapat menyepakati Dasa Sila Bandung secara musyawarah mufakat.
Tekad Indonesia untuk menjalankan politik luar negeri bebas aktif sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, menurut mantan Duta Besar RI untuk Jepang itu juga sangat tinggi, sehingga Konfrensi Asia A frika bisa lancar diselenggarakan di tengah-tengah ketidakstabilan politik dalam negeri dan gangguan keamanan dari DI/TII di Povinsi Jawa Barat




REFLEKSI HARI BURUH, 1 MEI

Salam revolusi..! Saudara sekandung negeri, keluarga besar Republik Indonesia yang majemuk. esok, 1 Mei 2012, buruh sedunia bersatu menyatakan agenda perjuangannya. Tak terkecuali sekitar 60 ribu buruh di negeri ini, akan menyerukan agenda penderitaannya. Setidaknya ada dua isu yang diperjuangakan: 

(1)  Tenaga Kontrak Upahan (outsourching); 

(2)  Rendahnya Upah Minimum (UMR)

Sudah hampir 4 dekade, republik jatuh di tangan rezim yang menghamba pada kapitalisme, sehingga segala urusan yang terkait dengan kesejahteraan buruh, ditelantarkan. Kelompok pengusaha (kaum kapitalis) selalu dalam posisi mau menang sendiri, dan sering melancarkan lobi politiknya lewat gerombolan parpol di senayan dan birokrat (menakertrans). 

Akibat praktek pengelolaan negara yang berwajah kapitalis neoliberal itulah, rezim pemerintah di negeri ini tak tak kunjung bersikap tegas mensejahterakan kaum buruh, petani dan nelayan. mereka sering berlindung di wilayah abu-abu, hanya mencari amannya saja, dan membiarkan kaum kapitalis (pengusaha) berkonfrontasi tiada henti dengan kaum pekerja (buruh). 

Ingatlah saudaraku, negara ini tak akan pernah bisa menyejahterakan dan memakmurkan rakyatnya, selama sistem pemerintahan tidak mengemban atau melaksanakan amanat penderitaan rakyat (ampera). Untuk itu perlu didorong agenda perjuangan perubahan sosial yang besar dan mendasar. Dan itu tiada lain harus melalui jalan revolusi zonder kompromi. Artinya, percuma saja ada pemilu 2014 mendatang. 

Oleh sebab itu, gelorakan terus satu yel yang kompak serempak penuh gerak dan sorak: pemilu no, revolusi pancen oh yes..!